Hakekat musik
Pada
dasarnya hampir setiap orang memiliki rasa estetistika yang berbeda-beda. Mulai
dari kesukaannya bermain sesuatu, menyukai sesuatu bahkan pengalaman hidupnya
yang mendorongnya menjadi lebih apresiatif terhadap hal tersebut.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa seseorang memilih sesuatu dan berujung pada suka pasti
mempunyai unsur-unsur yang mendukung bisa disebut sebab. Sebab-sebab inilah
yang diyakini dapat berdampak positif terhadap diri si pensuka.
Dulu
sebelum memasuki abad 21, musik merupakan hal yang bisa dikatakan asing,
tidak udah diterima dan bahkan tidak
memberikan dampak apapun terhadap kehidupan yang menukuninya. Mereka memandang
dengan sebelah mata bahwa musik hanyalah tradisi yang diturunkan dan perlu
dilestarikan. Pemahaman seperti ini lah yang selanjutnya akan menjadikan musik
itu statis jika tidak ada insan yang mau berpikir terhadap kedinamisan musik
tersebut agar eksistensinya dapat dilihat bahkan dinikmati oleh masyarakat luas
pada umunya.
Berangkat
dari pemikiran yang konvensional bahwa orang yang bermusik dan mencintai musik
tidak akan menjadi orang pada umumnya dan jangka waktu menghirup oksigen di
bumi tidak akan lama karena pencinta musik tidak akan bisa makan dari
kegeramarannya tersebut. Hal ini yang menjadikan doktrinase terhadap orang awam
yang hanya menelan mentah-mentah pemikiran tersebut bisa tidak sama sekali
tertarik terhadap musik bahkan mendengarkan atau menjumpai hal yang berbau pada
musik akan langsung ilfeel. Begitu perumpamaannya.
Seiring
berjalannya masa dengan adanya riset-riset yang meraba dunia musik ternyata
ditemukan sebuah pandangan bahwa musik dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Musik dapat dijadikan terapi dalam kesehatan (membantu menyembuhkan orang yang
sakit), musik dapat meningkatkan daya ingat, musik dapat mengolah rasa
(terdapat rasa kebosanan yang menjadikan si pencinta musik atau pendengar
mencari lagu-lagu lain yang dapat menyentuh kalbunya, berarti disini musik
dapat mengolah rasa selera musik yang dimiliki oleh pecinta musik atau
pendengar musik), musik dapat dijadikan sebagai komersial bagi para pencintanya
karena banyak sekali pengamen yang mempergunakan musik untuk mencari nafkah,
orang yang bisa bermain alat musik dengan baik dan benar akan menjadikan dia
dikontak orang untuk les musik atau membuat kelas musik di rumah dengan vakasi
yang bisa dikatakan cukup tinggi jiak pembandingnya adalah les private mata
pelajaran di sekolah.
Semua
pemikiran di atas tidaklah berarti apa-apa jika seseorang yang akan mengenal
musik, mempelajari dan mendalami tidak mempunyai maindset positif
terhadap musik. Pandangan awal terhadap musik harus baik karena bermain musik
bukanlah bersahabat dengan manusia abad 21 yang dikategorikan sebgai manusia
yang serba ingin cepat, instan, dan tidak mau ribet. Karena bermain musik perlu
fokus yang tinggi tidak bisa diduakan dengan pekerjaan lain, konsentrasi penuh
dan yang paling penting adalah perasaan yang bisa merasakan.
Semarang , 21 oktober 2015
19.48 wib
Salamkertaslipatputih
Lns
Komentar
Posting Komentar