Tuhan....
Aku duduk di depan sajadahmu malam ini
Tuhan...alunan takdirku sangatlah tidak mudah. Aku harus keras menghadapi ini namun akulah orang terlemah selama ini yang aku mengenalnya betul. Tiada upaya dan daya yang amat kuat untukku tetap berdiri tegar menghadapi tidak titik titik klimaks dari Mu. Bukannya aku tak mau usaha maksimal, namun jerit, tangis, sakit, dan hal lain yang membuat aku terkadang lebih memilih untuk mundur dan melepaskan segalanya. Aku takut Tuhan. Aku benar-benar takut. Saat apa yang aku ukir adalah sebuah mimpi masa depan maka pilihan yang paling indah akan ku utamankan. Saat aku ditengah perjalanan itu, aku menemukan gejolak..hatiku akan gundah, bingung, dan gugup. Maka seketika itu aku stop. Itulah buruknya. Sudah bukan hal yang luar biasa bagiku menghentikan niat mulia. Tapi sungguh pengecut yang tak bertopeng tidaklah punya harga diri lebih. Percaya itu.
Tuhan....
Mengapa engkau menciptakan rasa cinta dan kasih ?
Mengapa engkau menitipkan pada tiap lekukan hati bahkan guratan-guratan darah yang terus masuk dalam hati. Mengapa engkau tega membuat organ-organ lain ikut merasakan rasa cinta dan kasih melalui darah yang lewat pada organ-organ itu ?
Ini pertanyaan ku.
Bukanlah hal indah patut untuk diberikan akhir yang bahagia dan membanggakan ?
Engkau yang tahu.
Aku mengenalnya sudah 2 tahun. Aku cukup tahu pribadinya. Sungguh dia luar biasa. Parasnya memang bukanlah seorang nabi yusuf namun hatinya berada pada silsilah nabi Muhammad. Dia baik. Itu yang mampu aku tanggkap. Setiap kali emosi, dia cukup merenungi. Minta maaf adalah senjatanya.
Dan senjata itu paling aku benci. Sungguh.
Dia sangat idealis, progresivisme, analis, rajin, ulet, tekun dan baik.
Dewasanya tidaklah dipandang dari umurnya yg hanya selisih satu tahun lebih lima bulan dengan ku. Dewasanya adalah ketika dia memposisikan diri, menyikapi, mempelajari, menganalis, dll. Itulah penghayatan diri serta batin yang sangat luar biasa.
Banyak orang yang belum mengenal dia namun dengan berani menjustice dia bukanlah orang yang ramah, bukan pribadi sopan santun, tidak cukup pintar. Tapi apa mereka tahu hatinya?
Jangan menilai hal yang belum kamu pahami betul. Aku mohon. Ini membuatku geram.
Hanya penilaian membuatku mundur sekarang.
Selanjutnya hanya Engkau yang maha segalanya dan mengetahui segalanya.
Kesempatan di 3 September 2015. Terimakasih
#salamkertaslipatputih
#lns
#4september2015
#00.40 wib
#welahan, jepara
Komentar
Ohh... ternyata ini?? ����
BalasHapusMampir ke blogku ya irmayangpunya.blogspot.co.id
Teman bisa jadi cinta, bukan bun?
BalasHapusTapi cinta tak abadi, bun
Tuhan berkehendak yang 180° dr rencanaku
Hanya mengenang.
Hehhe
Okey...tak mampir...trs tak rusuhi
Irmayangpunya.blogspot.co.id