Di sudut ingatanku tiba-tiba membuka kenangan manis saat aku balita
Aku tidak pernah merasa takut karena ancaman
Aku yang bisa riang melukiskan jelas lekuk tawa bapak yang sangat gembira karena kelucuanku
Aku yang bisa mudah memeluk ibu
Semua itu berlanjut hingga aku di bangku kuliah S1
Saat aku jauh, mereka sangat rindu
Aku tahu
Mereka selalu mengharapkan kepulanganku di akhir pekan
Saat aku sudah pulang, segala keinginanku mereka penuhi
Seperti kalap
Sejauh itu, aku merasa semua baik-baik saja
Bagai tabir yang hendak tersingkap
Semua berubah dan aku merasa asing
Perlakuan, sikap, cara bahkan omongan seketika berubah ketika aku memilih
Benar...seperti mendapatkan hal baru dari keluarga
Bukan kejutan tapi kesedihan
Aku memilih seseorang dari tahun 2014 namun baru ku buka identitasnya tahun 2018 di depan keluargaku secara gamblang
Namun apa yang terjadi tidak pernah ku sangga sebelumnya
Tahun 2016 aku merasa bersalah telah memilih yang dipandang negatif bahkan semua omongan mereka tidak ada yang melegakan hatiku hingga aku sendiri merasa salah besar telah berani memilih orang itu
Aku putuskan untuk pergi dari pilihanku
Setelahnya, aku tidak karuan
Hati, pikiran, perasaan, mindset ku tidak sejalan dengan keluargaku
Semacam kaget namun kaget yang aku sadari sendiri bahwa sikapku sifatku dan tindakan sekelilingku tidaklah benar
Menyalahkan, menghakimi, merasa paling benar, tidak mau mendengarkan bahkan tidak inginkan penolakan
Gila...aku benar tertegun merasakan itu
2018,2019 2 tahun aku kacau
Aku benar seperti orang yang sangat kebingungan
Waktuku, kesempatanku dan hidup kubiarkan begitu saja berlalu tidak pernah ku merasa bernyawa dan bermanfaat
Aku seperti orang yang terombang ambing dengan beban pilihan orangtuaku yaitu study lanjut pasca
Hampir saja aku pikir bakal mati dalam proses itu
Aku berkeluh kesah dengan keluarga namun tidak sedikitpun aku mendapatkan respect
Segala ceritaku hanya sebagai angin yang akan berlalu
Aku tidak bisa seperti ini
Aku kembali dengan orang yang sama
Aku berkeluh kesah setiap hari kepada dia
Sampai dia rela ke kota tempatku study untuk mencarikan kost agar aku nyaman
Tapi tidak bisa semudah itu
Aku terlarut dalam pikiran, kondisi yang aku buat sendiri dan aku tersiksa
2020 aku mencoba mengalihkan semua itu dengan aku mengajar dan mencintai pekerjaanku
Aku kembali menjadi aku dengan keceriaan, cerewet dan banyak maunya
Dia membuatku hidup kembali
Aku bisa melakukan dan mencapai apa yang aku mau lakuin
Mulai nulis artikel, nulis opini, puisi, ikut serta buat buku
Dan semua Alhamdulillah atas kehendakNya aku bisa lolos
Dapat duit? Tidak
Namun dapat kebanggaan diriku sendiri
Tentunya membuatku tersadar bahwa aku bisa lebih dari pikiranku.
Tidak langsung berakhir bahagia
Aku harus mendapatkan ujian lain
Aku tidak lolos cpns 2020 di tahap skb selisih angka 0.7 dari kalkulasi keseluruhan
Memang awalnya aku pasrah dan berucap
Jika aku tidak lolos tidak apa-apa jiwaku sedang terguncang dan aku belum memiliki jiwa orangtuaku kembali
Kembali aku dipaksa untuk mengiyakan keinginan mereka tapi aku tidak bisa karena ini dalam jangka waktu yang lama bahkan hingga aku harus pergi ke dimensi yang lain yaitu meninggalkan dunia ini
Aku tidak bisa menyanggupi itu
Aku menolak dengan satu jawaban "mboten"
Aku mendapatkan kecaman, ucapan yang tidak baik, apa capaianmu sekarang? Apa balasanmu terhadap keluarga?
Aku sangat kaget dan tidak menyangka kata kata itu keluar dari mulut seorang bapak yang selalu aku usahakan terwujud harapannya terhadapku
Setelah itu..kejadian demi kejadian
Mulai didiamkan, mudah tersinggung, curiga bahkan menuduh terus berdatangan tanpa ada rem untuk menghe tikannya
Tuhan...aku tak percaya semua ini terjadi padaku
Hingga satu titik aku benar-benar merasa marah aku kesal, aku mengatakan yang sebenarnya, aku mendapatkan penghianatan dari keluargaku sendiri, aku tidak menyangka akan hadirnya anggapan bahwa aku anak durhaka, anak yang tidak mendengarkan orang tua, anak yang membuat pikiran orang tua hingga aku pernah dikatakan bahwa akulah yang menyebabkan mereka sakit
Ya Tuhan.... kuasa apa aku bisa menciptakan semua tuduhan mereka
Hingga saat ini kebaikan hanya sesaat, perilaku mereka sangatlah berbeda dari yang pernah aku rasakan dulu saat aku belum berani berbicara tentang pilihanku, dulu saat aku hanya mengiyakan, dulu saat aku mengalah, dan dulu saat aku tidak pernah menunjukkan apa mau ku.
Kini yang ada hanya saling berperasangkan, saling was was, tidak ada kepercayaan.
Mengapa aku yang salah?
Kalau aku bisa merasakan perilaku mereka, sikap mereka dan polah tingkah yang mereka tunjukkan kepadaku sungguh berbeda. Apa namanya kalau aku dianggap begini begitu bahkan berbeda.
Lalu ridho seperti apalagi yang ku harapkan dari keluarga yang tidak pernah sama sekali menanyakan pikiranku, perasanku, alasanku bahkan mauku (sangat tidak mungkin)
Untuk saat ini, hingga Tuhan mempersilahkanku menemukan kebahagiaan yang aku sendiri akan bisa mewujudkan merasakan ketulusan, kasih sayang dan toleransi
Maka aku akan tetap seperti ini
Memilih diam dan tidak mengacuhkan keadaan bahkan hal terburuk sekalipun
Karena aku yakin Allah mengirimkan satu manusia kepadaku yang bisa membuatku tenang dan tempatku belajar memahami kondisi serta bagaimana untuk bangkit kemudian bertindak.
Terimakasih Mas Rendy
Engkau ada dan telah lahir di tanggal 18 April
Alles gute zum geburtstag
Semoga segala langkahmu diridhoi Allah Subhanallahuta'ala Aamiin
Oleh
Laila N Sufa
Pada setiap rentetan pikiran
Caramu tertawa adalah paling mengasyikkan
Dan lucumu sungguh selalu ku rindu
Lns
Salamkertaslipatputih
2021
20.10 WIB
Komentar
Posting Komentar