Hijabi Hatimu Part 58 (Sekali lagi,,aku tak pandai memilih)

Aku bukan orang yang mengacungkan jari untuk diindahkan atau dimuliakan 

aku bukan pula manusia yang mau diatur dengan banyak tuntutan

aku bukan pula manusia yang selaku sanggup merasakan sakit atau bahkan bahagiia yang berlarut larut karena aku nyaman saat aku merasakan sedih saat aku mau dan mengerti ars sedih itu sampai aku benar benar sadar bahwa aku sedih begitu pula dengan bahagia.

aku memang orang yang cukup untuk merasakan ilmu di bangku instansi pemerintah 
tapi jika boleh aku bilang sama setiap orang yang aku rasa nyaman bahkan yang membaca blogger ini maka aku bilangkan bahwa aku tidak pernah puas dengan hasil akhir segalanya karena setelah semua berakhir akan hilang dan tanpa faedah bagiku
begitu bodohnya diriku ini 
Ada egois dari pandangan kalian seharusnya mengetahui pernyataanku ini karena sedikit banyak aku hanyak omong sedikit tindakan serta banyak angan sedikit pencapaian 
beruntung aku mengenal seorang yang bernama kusuma 
banyak belajar dari dia dan banyak lupa pula dengan ajarannya karena aku sendiri melakukan sesuka yang aku suka

singkatnya 
aku ingin berbagi bersama tentang kodratiku dan seseorangku.
aku bukan orang yang pandai 
aku dapat berkata-kata karena aku bergaul dengan banyak teman yang dapat menyusun kata dengan apiknya dalam bertutur termasuk menjadi pendengar yang baik saat dosen menerangkan konsep 
oh iya lagi...aku suka banget sama hal fiktif termasuk konsumsi bacaan juga yang fiksi sampe aku pernah satu novel yang aku kira ilmiah karya mbak ika ** kerena sampulnya bergambar anatomi jantung dan sinosipsinya melibatkan kadar "mmg"
maklum sempat ingin menjadi dojter seperti sodara laki-laki ku tapi nasib profesi kita tidak sama sampe sekrang ini pun.

Aku banyak sekali bertukar  pandangan dengan dia hampir dipastikan setiap malam sampe bercanda pun kita buat ajang kompetisi yang melibatkan skor...Hahaha 
Dia cukup bawel bagi saya kalau masalah mawan jenis dan pemahaman tentang situasi masa depan bahkan kenegaraan 
superrkan nasionalisnya sampe melankolis 

Dia cukup baik dalam memperlakukan segala kepentinganku karena dia tahu kalau aku tidak suka menunggu dan selalu mengganggu makanya akulah yang utama.

Dia anak engineering dari salah satu sekolah semi kedinasan di jakarta 
Dulu saat sama-sama kuliah dengan jenjang semester yang sama jugaa aku suka bandingin nilai
haduh pada dasarnya gak tau grade antar program studi suka seenaknya mengejek sampe terakhir yang aku ingat bahwa dia bilang "kamu pokoknya  selalu menang karena paling tinggi" dalam hatiku masak sih waktu sma dia lho yang paling jos di kelas dibandingkan aku 
eh sekarang sadar kalau cetek banget ya aku wawasan umumnya...aduhh

tapi saat aku udah mulai sidang skripsi wahasil revisi juga tapi sekli aja biar gak bego amat yaaa kan udah berjuang mati-matian sampe peradangan usus segala lagi saat dokter figi bilan "mbak...ini sakit semua ya bagian perutnya?" 
dalam hati iyalah dok ya ditekan keras gitu..haha..agak gak simpati sama dokter tapi gimana lagi mas aku sendiri dokter ya manut aja dan bilang "iya dok..kenapa itu ya?"

kembali ke awal alur lagi ya

Pas  lagi selesai revisi tinggal prin..dia minta tolong buat diprintkan gambar juga untuk magangnya  di PLN 
ewaladalah...opo kuwi hahah rangkaian listrik yang tak pelajari ning sma yo gak sek koyo ngono jebule iki...hahaha
pikirku dan jawaban atas pertanyaan setiap akhir yudisium terjawab "memang tak sebanding"

dia cerita tentang matematika teknik, analisis sistem, perencanaan sistem, dan tegangan tinggi dari pada dia panjang lebar omong ujungnya aku gak paham waktu aku longgar dia minta dibantu buat cari buku di gramed dia bilang "bantuin cari buku karena adek kalau cari buku cepet" hahahaha
karena aku itu orangnya lebih cinta buku dari pada baju makanya kalau masuk mall kelakuan pertama adalah mengantuk dengan reaksi utamanya adalah menguap berkali-kali 

dia  tunjukin salah satu buku aku lupa judulnya tapi ingat penuliasnya yaitu bapak djiteng 
salah satu orang fenomenal di almamaternya sekaligus di PLN 

Balada skripsi anak teknik itu menantang hemm  ser ser an deh 
kalau denger ceritanya 
awalnya dia pernah minta ajarin buat cari jurnal aku kasih cara mudahku aja yang penting ada ISSN nya aja hehehe
wahasil kita ke perpusda untuk mencari seputar grounding karena dia cukup tertarik dengan itu,,,tapi gak jauh dengan anak pendidikan kok..anak teknik juga bisa berganti judul sesuai arahan dosbing dan parahnya bisa merombak 75% esuai arahan dosen penguji...gimana tuh?
ya aku gak mau bayangin 

Okey...dia lolos dan bekerja sekarang 
aku banyak ngeluh orangnya dari ngeluhin bosen, ngeluhin nafsu makan, sampe ngeluhin kos...gak ahayy banget kan yaa
tapi memang keluhanku yang paling utama dan pertama adalah bosen

Dia selalu menyadarkan aku kalau aku sedang hidup di situasi sekarang bukan kemarin
aku hidup di masa ini bukan kemarin
aku hidup di tempat ini bukan tempat kemarin
dan aku sedang mempertanggungjawabkan pilihanku bukan sedang mencoba-coba 
karena selalu kata dia "kalaupun itu buukan pilihan hatimu, tapi kamu sudah memilih dan terlanjur masuk dalam situasi itu maka kamu perlu menuntaskan" 
Itu yang selalu jadi penggugah pikiran. Aku harus bisa taklukkan.

Aku mencintai profesinya sekarang berhubungan dengan listrik karena bagiku itulah hadiah dari Tuhan untuk dia yang terbaik..aku tahu rasanya pasti seperti aku dulu tidak bisa mencintai dengan tulus apa pilihan yang aku ambil karena masih terbawa dengan pikiran lebih enak cita-cita pertama 
tapi percayalah kamu akan sangat menikmati hingga menangis bangga entah menangis syukur karena kamu telah berprofesi ini seperti yang aku alami di satu tahun kemarin menangis di perjalanan pulang untuk bisa bertemu anak-anak setiap harinya. 

Aku tak pandai memilih 
dia yang pandai memberikan pilihan dan alasan hingga aku bisa memilih walaupun aku ragu atau aaku gak bisa total tetap dia monitorku

terimakasih untuk semuanya sampai detik ini.
terimakasih sudah banyak terlebat dalam membantu hidupku
dan terimakasih kamu masih bisa bernapas hingga 24 tahun di April 2018
selamat ulang tahun 
selamat sudah lulus dari kampus yang katanya kalau punya anak kalau bisa tak perlu sekolah di teknik elektro
haha
selamat sudah bisa berminyak wangi dan bersepatu setiap hari 
selamat jam 7 sudah ready
dan selamat belajar untuk ke depanya rizqi akan lebih baik lagi Aamiin


Salam kertas lipat putih 
LNS

Ujungpandan, Welahan, Jepara
19.00 WIB
15 Mei 2018

Komentar