Mulai lagi dalam tahap hidup
masa kedua setelah sekolah menengah pertama. Awalnya bimbang dalam pikiranku karena bukan lagi takut untuk semakin tingginya tuntutan namun aku sudah tidak mau menangis lagi karena perpisahan. Pilihan pertama adalah Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya adalah SMANELA sebutan kerennya dan namanya formalnya SMA Negeri 1 Welahan. Disini rasanya aneh karena orang baru dari berbagai daerah kecamatan ada berbeda logat saja bisa diperbincangkan sungguh seru hidup di SMA. Haha
Setelah itu, aku berkenalan dengan mereka..tahukah kamu aku kagak ada teman satu pun dari SMP yang satu kelas di sepuluh 6. Mandiri dong saat itu dan lumayan bangga karena aibku bener-bener tertutupi. Selanjutnya adalah mengenal satu sama lain jajan ke kantin bareng dan bukannya mau pamer ya di SMANELA itu dhuha seakan wajib..beueeh apalagi jamaah sholat dhuhur kita adalah keluarga besar SMANELA kumpul menjadi satu untuk berjamaah. Rasanya sungguh menyenangkan dan lebih-lebih mengenin. Satu lagi rasa benci terkikis karena imam saat sholat adalah bapak Abdul Somad beliau adalah guru fisika dan beliau luar biasa cerdasnya, mulai deh menulis riwayat kagak enak di fisika udah rumus nurunin sendiri selanjutnya soalnya melebihi soal bahasa indonesia ditambah lagi harus pakai hati dalam membuat rute jawabannya. Itu.
Tetap Pak Somad adalah juara di pikiran saya ada ya orang sepuh yang seperti itu gigihnya dalam fisika menurutku bukan karena terbiasa hanya Pak Somad itu memang cerdas.
masa kedua setelah sekolah menengah pertama. Awalnya bimbang dalam pikiranku karena bukan lagi takut untuk semakin tingginya tuntutan namun aku sudah tidak mau menangis lagi karena perpisahan. Pilihan pertama adalah Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya adalah SMANELA sebutan kerennya dan namanya formalnya SMA Negeri 1 Welahan. Disini rasanya aneh karena orang baru dari berbagai daerah kecamatan ada berbeda logat saja bisa diperbincangkan sungguh seru hidup di SMA. Haha
Setelah itu, aku berkenalan dengan mereka..tahukah kamu aku kagak ada teman satu pun dari SMP yang satu kelas di sepuluh 6. Mandiri dong saat itu dan lumayan bangga karena aibku bener-bener tertutupi. Selanjutnya adalah mengenal satu sama lain jajan ke kantin bareng dan bukannya mau pamer ya di SMANELA itu dhuha seakan wajib..beueeh apalagi jamaah sholat dhuhur kita adalah keluarga besar SMANELA kumpul menjadi satu untuk berjamaah. Rasanya sungguh menyenangkan dan lebih-lebih mengenin. Satu lagi rasa benci terkikis karena imam saat sholat adalah bapak Abdul Somad beliau adalah guru fisika dan beliau luar biasa cerdasnya, mulai deh menulis riwayat kagak enak di fisika udah rumus nurunin sendiri selanjutnya soalnya melebihi soal bahasa indonesia ditambah lagi harus pakai hati dalam membuat rute jawabannya. Itu.
Tetap Pak Somad adalah juara di pikiran saya ada ya orang sepuh yang seperti itu gigihnya dalam fisika menurutku bukan karena terbiasa hanya Pak Somad itu memang cerdas.
Kelas sepuluh kita selalu kompak mulai mendapat omelan guru sampe kita pernah buka bersama juga. Aku mengerti bahwa teman itu sangat berarti ya dimulai dari sini. Aku mb tyas mb zasa mb lisa aku mengerti bahwa itu sangatlah berharga. Aku suka dengan kelas ini banyak karakter dan belum terpetakkan dengan antara eksak dan non eksak multidemensionallah kita ini. Kepala suku kita namanya arif rahman dan berpacaran dengan seseorang wanita cantik dan imut dialah anak ibu guru yang menjadi pagawai negeri sipil dengan mapel eksak. Dunia sosial terasa sekali mulai dari calon pak dokter salah satu universitas swasta bergengsi di semarang dengan teman yang belum berkesempatan untuk membayar iuran maka teman menjawab atas ketidak sanggupannya inilah arti bersaudara.
Ada sebutan aneh aneh dalam suasana kelas kami ialah mbah monyong, pecuk, simbog elsa, siapa lagi ya saya agak sedikit terganggu ingatannya. Inilah suasan kita di dalam kelas apalagi saat situasi classmeeting kita berubah menjadi saling erat dan memiliki...ini luar biasa.
Setelah semua waktu mulai tertinggalkan angka yang sebelumnya telah disinggahi..kita akhirnya harus memilih untuk penjurusan dan terpecahlah kita.
IPA dan IPS saja namun penjurusan ialah kesenjangan dari diri kita sendiri
IPA terkenal dengan rajin lurus dan pandai sedangkan pasangan satunya adalah susah diatur dan tidak sebanding namun itu hanya pendapat pribadi orang jikalah semua memiliki karakter sama maka tidaklah sudi untuk bisa dijustice. Cukup
Kelas sebelas ipa tiga adalah kelas pamungkas dan ruang kelasnya adalah di pojok atas dengan pencahayaan adalah redup sungguh merana ya. Rasanya ketika sudah masuk di dunia IPA maka akan siap makan rumus angka dan analisis
Anggapan bahwa semuanya adalah pintar maka kita adalah sasaran untuk guru menjelaskan kulitnya saja. Wah ini adalah bencana dari saya karena fisika dan kimia pada bahasan entalphi entah kenapa saya merasa terbelakang sehingga aku sudah menganggap sulit maka terjadilah ini.
Selanjutnya jalur dan alurku adalah kelas dua belas IPA satu ohh ini penderitaan. Sempat curhat ke mbak ipar apakah aku bisa melewati ini atau bagaimana? Selesaikan itulah perintah dan arahannya. Akhirnya aku pasrah dengan usaha semampuku saja.
Tuhan aku tak tahu. Mulai rutin les dan selanjutnya jenuh
Aku tidak sering untuk les lagi.
Setelah ada les di sekolah pulangnya adalah jam saat pekerja sudah mulai bubaran. Kita pulang ke rumah. Aku tertarik dengan satu pertemuan di lapangan yang central dari sekolahan aku suka dengan teriakan maka aku siap untuk gabung rasanya lega ya bisa teriak sesuka itu. Pikirku
Aku mulai kepo dan wahasil aku bisa bergabung
Setiap sabtu sore kita kumpul dan bersama-sama teriak. Ternyata tidak asal teriak ada waktunya lho.
Jadi aku mengerti tapi asyik sungguh.
Semester dua dengan isu ujian nasional 20 paket membuat ini menjadi berpikir aslinya bukan takut tidak bisa bersama-sama untuk mengerjakan namun apa ya sudah termaindset bahwa ujian nasional itu menakutkan.
Setelah itu, aku ya mau dan tidak harus bisa melampauinya
Selanjutnya aku hanya mengandalkan kemampuan, namun sebelum itu adalah classmeeting semester 1 gila itu adalah masa yang sangat menggembirakan ibaratnya adalah masa liburan kita para kelas dua belas sebelum tempur ujian
Banyak lomba di saat itu
Aku mengikuti drama dan lbb seingatku. Saat drama cukup figuran saja tapi ditokoh penting juga dalam sejarah Indonesia dan fatmawati adalah tokoh yang aku perankan. Ada yang menjanggal karena saat latihan aku berpasangan dengan suamiku dalam sejarahnya adalah soekarno bukan ternyata tapi dialah laki-laki yang paling lucu di kelas saat pelajaran bahasa Indonesia terutama dan PKN selanjutnya adalah mapel Biologi selalu saja dia sebagai center kelucuan kelas ini. Rendy itu nama sapaan yang sering kita lontarkan untuk membuat menengok ke arah sumber suara sebutan namanya. Aku bukan orang yang gampang gaul dengan laki-laki saat di bangko sekolah apalagi menanggapi bercandanya sekedar menyapa saja tidak pernah, bisa dibayangkan dong berapa kakunya drama kami berdua. Tapi tenang tidak segaring yang dibayangkan karena ada lelucon lain dari tim kami untuk menutupi hal serius.
Drama terlewati dengan baik buktinya kita bisa juara satu tingkat kelas.
Setelah itu, aku masih biasa saja dan mungkin aku baru sadar bahwa dialah yang suka aku lewati saat kebiasaanku telat adalah jalan samping dia menjadi alternatif karena bangku ku ada tepat paling depan di deretan dia. Itulah pesonaku #mungkin ccciiiiaa
Bukanlah aku tidak segenit itu, kelakuanku di kelas saat XII itu diam karena mikir sekalian tekanan pula dengan ujian padahal cuma soal tapi aku takutlah.
Aku salah seorang murid perempuan yang sederhana kenapa karena aku tidak pernah memakai kerudung segiempat seperti layaknya siswi lain dengan dalaman kerudung beraneka macam.ini aku punya tipsnya jika anda orang kategori suka yang telat maka anda hanya perlu kerudung instan artinya selobokan saja..mudah bukan?
Aku hanya perlu memakainya dalam waktu 3 menit secepat kilatlah. Hahaha
Sampe sekarang itu jurus terbukti ampuh bener. Dan ada pula yang bilang kalau aku itu suka pakai kerudung langsungan yang dibelakangnya ada kancingnya namun jarang sekali difungsikan.hehe seperhatian gitu ya.
Masa paling galau seumur hidup ku yang berlaku saat umurku segitu 17tahun adalah menentukan tempat kuliah. Siapa yang menyangka jika memiliki kakak dokter itu membuatku ingin sepertinya karena dokter hidup bersih dan tentunya berjas putih adalah idaman mas ku sangat peduli dan peka terhadap sekitar itulah cita-citaku awalnya
Karena kecintaan terhadap biotik juga membuatku ingin bisa mengetahui tentang mahluk hidup ciptaan dari Tuhan. Seperti itulah alasannya
Setelahnya aku didukung oleh mas karena biar dia memiliki generasi penerus dari keluarga kami selain bidan yang sudah menjadi pakaian profesi mbakku. Aku bangga dengan mereka
Setelah itu, aku hanya ingin kesehatan namun semua itu harus dibuang ketika orang yang selalu aku hormati menghendaki aku menjadi guru SD dikarenakan aku harus bertempat tinggal di desaku hingga hari tua.
Galau istilah gaulnya aku sudah terjangkit. Aku harus bagaimana dan akhirnya aku ikuti selanjutnya adalah waktu penentuan sbmptn itu tetap jurusan kesehatan walaupun hanya dokter gigi.
Aku sempat bertanya kepada seseorang teman laki2 yg sama sekali tidak pernah ngobrol banyak denganku cukup tahu saja bagaimana dia mendekati perempuan seperti layaknya langit dan bumi hampir tidak pernah.
Dan aku sendiri tidak cukup tertarik dengan dia
Ending aku lulus
Dan aku mulai mencari ujian mandiri pilihanku pada UNY tapi tidak dikehendaki
Wahasil jalanku adalah PGRI
Alhamdulillah
LNS
salam kertas lipat putih
9.02.2018
19.35wib
Komentar
Posting Komentar