Hijabi hatimu part 38 (aneh)

Sungguh ini seperti kemarin
Sama persis hanya saja bermain pada waktu
Ingat tidak ya apa yg dirasa di kala itu
Masih tersisa rasa manis ingin dimanja dan terus bersama keluarga
Dan akhirnya terjadi lagi namun dengan rasa yg lebih dalam
Menanti sebuah memo Tuhan bahwa sekarang masa mu untuk berusaha kembali selalu mencari legal sebagai bekal
Karena untuk menuju ke sana kamu butuh ini lebih tepatnya saat ini
Bukan lagi soal bagaimana kamu bisa atau sanggup tapi berani atau tidak kamu ambil langkah dan nikmati setiap lekuk sulitnya setiap gejolak perjalanannya dan bahkan muslihat muslihat yg menipu pula
Cobalah untuk menggali lagi siapa sih kamu sekarang
Bukan siapa kamu kemarin
Perlu tau itu dan hidup mu adalah hari ini bukan kemarin ataupun besok
Cobalah membuka pikiran yg jernih untuk memulai bahwa kamu punya langkah dan melangkah
Bukan sekencam hal-hal gila yg kamu tak bisa berkutik apa-apa setelah itu bahkan saat itu juga
Cobalah untuk mencari dari mana niat atau dimana fokus mu
Sekarang cobalah untuk mengabaikan hal-hal konyol yg tidak realistis karena hidupmu adalah nyata bukan lagi angan seperti 15 tahun yang lalu itu
Lucu bukan sekarang ini
Kedewasaan menjadi sorotan padahal untuk menanggapi hati bukan soal dewasa tapi mau atau tidak adalah awalnya
Apasih sekarang ini
Semua itu nikmat jika Tuhan kasih hidup berarti Tuhan ingin lihat usaha mu dan jika kamu tetap stag dan meratapi saja, mungkin Tuhan tidak akan mengambilmu artinya Tuhan masih ingin melihat usahamu
Jika saat seperti itu berarti kamu perlu bertindak dan lakukan seperti apa rencananya bukan lagi soal pertimbangan hal kecil dalam arti yg seharusnya diskip tapi kamu masih saja berputar disitu. Tidak lucu kan? 
Apakah waktu memutar itu tidak lebih baik kamu tidur?
Sekarang adalah
1. Berhenti mengeluh (tahan entah kepada siapapun,  terkecuali Tuhan) dan skip hal yg membuatmu mengeluh bahkan kamu down (semangatnya atau kah keraguaan)
2. Lakukan apa saja yang ingin kamu lakukan
3. Buat target
4. Lakukan hal yang menunjang target itu nyata
5. Bila saat perjalanan ada halangan,  tetap hadapi itu hanya debu kecil yang tak berarti yg sebenarnya kamu kuat hanya mengusapnya
6. Terus melangkahkan kaki
7. Tetap berkemanusiawian (membantu sesama, memahami sesama dan merasakan sesama)
8. Ingat 2tahun dari tahun ini kamu yg merasakan efeknya,  jadi buatlah sejarahmu seindah mungkin karena hari ini kamu mengukir sejarah untuk hari esok
9. Tetap eksplore diri dan itu sebagai selingan saat jenuh bukan target utama
10. Buatlah targetmu dalam genggaman hingga kamu tak sedikitpun melupakannya dan sesekali kamu khilaf maka cukup kamu buka dan beri renggang jarimu hingga kamu tahu bagaimana raut wajah ibu dan bapak mu ketika melihatmu dalam senyum dan percaya diri menjadi dirimu seutuhnya

Bukan lagi aneh
Tapi ini adalah kenikmatan yg belum diketahui cara menikmatinya

Sama seperti kemarin
Langkah kaki ku memijaki bumi yang sama
Di rute yang sama pula
Menuju langkah yang sama
Namun bedanya adalah waktu

Sekarang

Hampir sama seperti kemarin
Namun aku jauh di depan kemarin
Karena aku melangkah dahulu
Dan aku berani berpikir
Yang setelah ini aku akan bertindak
Jadi jangan pernah membuat debu atau sengaja memberikan debu karena bagiku itu hal kecil yang aku sanggup mengusapnya bahkan aku sanggup menangkisnya saat aku memiliki insting akan menuju pada ku
Karena aku percaya Tuhan
Dan dipernahke Tuhan adalah caraku menentramkan dan mengayemkan hatiku
Dalam situasiku berpikir tentang dunia
Ingat bahwa
Muara terakhirku adalah Tuhan.

Aneh
Bukan lagi
Tapi semacam rasa baru yang aku perlu memahami hingga tau sendiri cara menikmati rasa baru itu dengan strategic baru pula.

Lns
Salamkertaslipatputih

18.52 wib
Jl. Dr. Cipto Semarang
Kos

Komentar