Di kala senja
Ku temukan nama yang tak lagi asing bagi ku
Jika hendak ku mencari hati yang tlah hilang maka bodoh untuk kedua kalinya ku lakukan
Menjajaki puing puing harapan yang pernah ada sama saja mencoba merasakan sakit yang kedua kalinya
Melakukan metamorfosa namun masih stag dan susah beranjak dari pikiran sama itu seperti orang linglung yang tak pernah tahu apa yang hendak dilakukan dan untuk apa. Bego bukan?
Jika hendak menepi dari perasaan yang dirasakan dan menghentikan bahkan berontak maka akan siap kesepian pikiran krn sudah tak perlu berpikir dengan hal yang sama lagi dan sunyi. Pilihlah itu wahai manusia yang akan mampu mengontrol hati.
Karena setiap langkah mu Tuhan selalu tahu bahkan hanya rencana mu Tuhan pun tak luput dari itu hingga pernah engkau dirampas pilihan hati mu kemudian bukan kejam tapi mengukur kemampuan mu bertahan hingga dihempaskan dari nama baik mu dalam mindset nya yang selalu kamu pikirkan.
Namun entah seperti apa hal yang dibelokkan Tuhan hingga kini kamu tetap pada posisi seperti mengkagumi hal hal yang sama dulu. Sebentar, ini rencananya atau hanya kamu tak pandai keluar dari belenggu diri sendiri yang seolah mati.
Jangankan pergi kemudian hilang, coba menengok atau berpikir sajalah untuk balik arah ke yang lain pun takkan pernah terlintas. Hingga seperti itu kah kadar rasa mu?
Tuhan bukan mencipatakan manusia bodoh, kerena setiap kesempatan yang disodorkan selalu sama jadi bagaimana kamu memilih menjalani bahkan menikmatinya adalah kunci yang menjadi perbedaanmu dengan yang lain ataupun hanya masa-masa dulu.
Indah bukan demokrasi Tuhan.
Lns
Salamkertaslipatputih
Semarang
Jl.Dr.Cipto no 348
01.21 WIB
Komentar
Posting Komentar