Pilihan khayalak bukanlah ukuran sebuah kebenaran itu mutlak
Jujur penuh dikesampingkan
Padahal kodrat manusia sebagai khalifah
Lalu kholifah itu patut untuk berbohong dalam setiap hal bahkan celahnya sekalipun?
Jujur itu enteng karena tak perlu mencari alasan. Kemukakan yang sebenarnya dilami, cerita saja, itu mengalir dan enak
Kalau bohong abot karena harus memilih hingga mancari dulu alasan yang sinkron dengan yang sedang dibicarankan, belum lagi pertimbangan "lawan bicara curiga gak ya?"
Tambah lagi, alasan tadi pas atau tidak ya ?
Lantas
Kenapa mesti mempertimbangkan untuk jujur kalau itu memang enteng ?
Jujur kan ?
Apa sulitnya jujur?
Kapan mulai memperlajari jujur
mencoba jujur, berani?? Kan enteng
Jujur tak perlu look up atau look down
Enteng kan?
Ayo ?
Yo
Komentar
Posting Komentar