I'm afraid

Sibuk
Sibuk
Sibuk
Sibuk
Itu alasan atau tuntutan.
Seperti orang yang mengayun sepeda setiap fajarnya apakah dia kategori dari sibuk?
Ketika orang mencangkul ladang setiap harinya, apakah dia juga orang sibuk?
Apakah dia yang mengkalungkan stetostop di lehernya setiap hari, dia kah orang sibuk?
Atau yang memegang pensil, menggendong ransel, memakai sepatu untuk menjalani kodratnya apakah dia orang sibuk?

Tidak. Semua tidak sibuk.
Kalau mereka sibuk dengan yang ditekuni tidak akan mungkin mereka sempat makan, sholat, menikah bahkan mempunyai anak.

Lantas apa?

Mereka hanya bekerja. Mencari imbalan (fee) dari yang mereka tekuni. Hanya seperti itu kasarnya.

Ada pula pendahulu yang berkata : mintalah tolong kepada orang yang sibuk dan jangn minta tolong pada orang yang tidak punya waktu. Karena orang sibuk akan menyempatkan waktu untuk membantumu.

Aku bukan orang sibuk pada umumnya.
Aku hanya orang yang belum tepat menempatkan pekerjaan pada waktu yang tepat. Buktinya, aku masih bisa masak, makan, adventure, sekedar sosmed, bahkan menulis di blog ini. Iya kan?

Mereka yang di luar tubuh ku hanya mengira saja. Bahwa waktuku sudah dibeli oleh pekerjaan. Mereka tidak tahu saja bahwa di hati ku masih ada lahan yang luas untuk bermimpi & leyeh-leyeh.
Aku masih ada detik-detik malas sebatas memanjakan diri.

So?
Kategori sibuk itu bagaimana?
Carilah tau dengan menganalis ini.

Pesan :
Jangan takut menjalankan pekerjaan dan jangan pernah bertanya apakah ada manfaatnya buat ku?
Karena manfaat akan memberika jawabannya sendiri beriring dengan berjalannya waktu.

08.41 wib
Kampung subuh
Jl.dr.cipto Semarang

Lns
Salamkertaslipatputih

Komentar