Reruntuhan kesedihan

Terlibat dalam lamunan tiap sajak yang tertulis di lembaran skenario Tuhan adalah rasa. Tak sedikitpun hal terlewati tanpa kehadiran rasa. Ketika dia jauh tetap saja akan hadir karena insan akan selalu memanggil dalam hati dengan alasan butuh. Memang butuh dan akan tetap butuh agar membiaskan apa yang terjadi pada tiap gejolak batin dan jiwa.
Dengan prioritas Tuhan, rasa mempunyai kadar yang tak sama dan tak serupa. Sedih >< senang punya dosis yang tak sepadan ketika dititipkan pada insan yang berbeda.
Tiap buaian tangis air yang keluar hingga jatuh melintas di pipi seakan menjadi tanda kesedihan yang mendalam. Tapi apakah di luar sana kalian tahu bahwa dia menangis terharu bahkan bahagia ?
Tiada yang menjamah perasaan orang lain hingga dalam.
Hulu pikuk nyanyian Tuhan pada takdir Nya menjadikan orang selalu berusaha mendapatkan takdir yang lebih baik dan disesuaikan dengan kehendak hatinya.
Berdua bersama dan selamanya adalah sebuah impian besar tatkala hati sudah memberikan isyarat untuk sebuah pilihan. Bukan pula fatamorgana jalan hidup selanjutnya tapi ini adalah urusan sanubari yang buta hingga mati. Tidak sadarkah dia? Tuhan punya sejuta lipatan rasa melebihi hambaNya. Kamu menginginkan kebersamaan selamanya dan membuat Tuhan diurutan kedua setelah dia, Apakah Tuhan akan rela? Ikhlas? Tinggal diam? Bahwa sifat ilmunNya melebihi segalanya dari mahluk Nya. Apakah sanggup mahlukNya menandingi dalam jangka yang lama?
Ku rasa akan percuma. Dia akan memudar sekejap atau perlahan karena rasa cemburu Tuhan. Benar bukan? Inginkan bukti?
Coba deh bercermin. Pernah tidak kamu menyayangi apapun itu dengan berlebih dan akhirnya kamu tidak sadar bahwa menomer duakan pencipta mu?
Manusia saja dikesampingkan sedikit, tidak diperhatikan dan tidak dimengerti akan jengkel bahkan marah. Itu hanya berkedudukan sebagai mahluk. Bagaimana dengan Tuhan yang maha segalanya. Tentu akan lebih maha pencemburu dari mahluknya. Dan tidak seharusnya kamu heran sebagai penonton melihat insan yang terlampau sedih, terpuruk dan sakit karena sudah tiada rasa sayang yang selebar dunia ini teroleskan dalam jiwa sebelumnya seketika hancur tiada tercecer. Bukanlah hal yang menstream lagi. Seharusnya logika sudah mencapai hal ini. Bukannya malah menyalahkan diri, dia dan takdir hingga muncul justice Tuhan tidak sayang padanya. Padahal itulah cara Tuhan menegur cintaNya kepada mahluk yang memberikan kadar cinta utk sesamanya melebihi kadar cinta pada Tuhan nya. Dan itu bukti bahwa cinta Tuhan sangat besar kepada mahluk Nya.
Bisa saja itu sebagai rem ataupun petunjuk jalan bahwa dia bukan pendamping usia dan hatimu hingga Tuhan memberikan kompas dan peta untuk kamu telusuri dengan alasan mencari yang khak seperti rencana Tuhan dan tidak terlepas komunikasi pada Tuhan dengan doa dan ikhtiar.
Karena reruntuhan kesedihanlah waktu tepat dimana kamu harus melihat betapa indahnya Tuhan melukiskan perjalanan hidupnya dengan penataan fase yang apik serta keAgungan cinta dari Nya sungguh sangat luar biasa.
Bersyukurlah
#salamkertaslipatputih
#lns
#12 Agustus 2015
#22.36 WIB
#Ketilengsingolelo, welahan, jepara

Komentar