Hajabi Hatimu part 70 (Hujan menyisihkan jejak)

7 hari betul bumiku mendapatkan pesan dari langit
Mereka pada gradasi garis lurus namun tak pernah ketemu hanya serpihan surat-surat yang menetes hingga terasa ekstrem atau hanya sekedar sapaan
Tapi saat ini beda...benar adanya pesan yang tertulis
Airmu menyelimuti kulit kusamku
Menusuk sampai tulang
Dingin itu yang ku rasa
Langkahku terus bergerak hingga bertemu indahnya mimpi yang terpotong pula dengan rayuan sosmed dan suasana ngantuk tak terbendung pun selalu ada
Suntikan motivasi karena sikap dan perilaku yang dilakukan sontak membuatku kagum ada ya orang yang selalu bergegas tanpa menunda tak seperti aku. Salah. Membandingkan.
Aku hanya bisa meniru saat ingat
Dan tiba-tiba tertawa saat lupa kemudian ingat...aku kembali lagi hahaha
Jika aku boleh berpacu aku tak ingin berhenti sama sekali agar pikiranku terikah tidak liar kemana-mana dan negthink tentunya
Aku nyaman dengan sibuk karena kegiatan hingga aku hanya ada waktu rehat untuk tidur malam tak seperti sekarang yang longgar hingga melar waktu untuk malas dan tergoda suasana. Bosan fase hidup yang seperti ini.
Aku tak adil bener dengan diriku saat ini...karena waktuku sangatlah berharga untuk istirahat saat ini karena keyakinan jalan ke depan bakalan lebih dan lebih untuk berjalan terus pacuanku harus dimulai sejak 23 tahun akan berakhir karena masa depanku (hidup nyataku, jadinya aku dan sadar diriku) berpijak pada saat itu juga.
Ayolah kata dia (k) so must go on
Komitmen itu di dalam hati tertancap bukan selentingan saja yang bisa datang kemudian pergi dan datang lagi
Itu tidak pakem namanya.
Buatlah
1. Kegiatan fisik
2. Kegaiatan rohati
3. Kegiatan hati
4. Kegaiatan waktu
Agar kamu merasa jatidirimu itu.

Salam kertas lipat putih
Lns

Kamarku yang sesungguhnya
16.39 WIB

Komentar