Ketika hendak beranjak menyendiri karena sesuatu hal sedang terjadi adalah indah.
Namun landasan dalam jiwa adalah ikhlas.
Ini adalah mulianya sifat yang menetap dalam jiwa.
Seketika ikhlas bernaung adalah terjadinya sesuatu dengan seper sekian detik telah lampau.
Menyadari, menelaah (jika mau) dan tahu bahwa semua itu nyata.
Rasa ini tumbuh dengan kenyakinan bahwa semua ini adalah bagian dari drama.
Ikhlas itu setelah usaha dan menerima hasil.
Bukan sebelum usaha dan memprediksi hasil dan akhirnya hasilnya meleset, kemudian "yasudahlah"
Bukan...tidak...dan mutlak salah.
Itu pasrah bukan ikhlas.
Pasrah pun sebenarnya kurang pas.
Itu condong pada "embuh kunu" takabur dengan takdir.
Barisan anda dimana. Silahkan tentukan.
Hidupmu adalah pilihanmu.
Surga atau neraka pilihanmu, bukan orang lain yang memilihkan untukmu.
Semarang
9April2016
23.46 wib
Lns
Salamkertaslipatputih
Komentar
Posting Komentar