Renungan Antonim

Dunia Masih Tersenyum
Terkadang kita melakukan opera yang tak tersadar oleh alunan kehidupan seperti pada suratan yang terlah dituliskan. Dunia bukanlah hal yang gemerlap dengan kekayaan ataupun kemewahan. Dunia tidak redup seperti malam kelam tiada bulan yang berani bersinar di kala itu. Dunia tidak sempit dengan hal-hal yang besar dan membosankan hingga menjadi tradisi yang menjamur pada masyarakat. Dunia bukanlah hal yang luas seperti yang tercantum pada teori science terbentuknya muka dunia ini. Dunia bukanlah persinggahan yang nyaman berlandasan janji-janji tidak berarti para pendiri negara ini,akankah hal yang nyaman kemudian disirnakan dengan sekejap ulah dari pendatang yang segampang menuliskan nominal di atas kertas putih dengan kesepakatan penguntungan padahal tidak memahami sejarah bagaimana tumpah darah di tempat yang direbut tanpa tahu sejarah. Dunia bukanlah tempat yang tak aman untuk sekedar penyandarkan bahu yang lelah. Tidur dengan tenang dan tersenyum bukanlah hal yang patut dipublikasikan untuk mencari perhatian seisi dunia. 
Dunia masih tersenyum....Dikala membutuhkan jawaban bahwa dunia adalah hal indah akan ditemukan pertanyaan sebagaimana pernyataan akan diperoleh. Dunia yang gemerlap bukanlah glamour yang berharga, itu hanya biasan dari benda. Dunia gemerlap itu refleksi cahaya lampu dan benda-benda langit yang berani memunculkan cahaya sendiri. Gemerlap yang terus dan tanpa putus adalah jawaban dari terobosan pemikiran hebat sebagai inovasi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Dunia akan redup dengan sangat mudah. Bukan berarti tanpa cahaya. Bukan berarti malam telah tiba. Dunia redup dengan kilauan pemikira yang picik oleh masa. Saling mengekor tanpa mendeteksi bagian kepala. Saling terpaut dengan hal yang belum pasti hingga dapaat mengkambing hitamkan pemuka dan pemimpin yang mencoba membuktikan kebenarana yang di tangannya terdapat peraturan yang dibuat dan ditetapkan sendiri. Bagaimana mungkin dunia tidak berlari hingga mencapai titik redupnya ? Gampang dan mudah memang jika menyalahkan dan mendendangkan kesalahan yang lain tak pernah memandang sebagai keluarga, saudara dan teman. 
Dunia sempit bukanlah sejarah yang menorehkan hasrat dengan sepadannya luas bahkan melihat volume yang terkandung di dalamnya. Dunia sempit perkara perhitungan pikiran yang sepintas tanpa orientasi ke depan bagaimana sesuatu ini direncanakan. Tanpa sejauh dengan haluan pulih ceritakan bagaimana dunia ini bercaturkan oleh hasrat hanya semata. Dunia yang lebar bukanlah terbentang bahkan tersohor bagaimana bermil dan kilo-kilometer hamparannya. Luas dan lebar dunia adalah hal yang masyhur dengan peradaban yang terbaru. Dunia bukanlah alasan untuk tunjuk dengan masa. Luas bahkan naungan jiwa dan raga yang terpatri oleh ibu pertiwi menerbangkan dengan sayap penghebat dan terbarukan. Dunia mu yang menciptakan sendiri luasnya tanpa perlu kamu paksakan menghitung berkubik dengan konversi berdasarkan kesepakatan oleh dunia itu sendiri.
Betapa ketidakmungkinan dunia mengandung arti. 
Dunia masih tersenyum.

Komentar

Posting Komentar