Semua tanggal dan bulan itu akan selalu kita jalani tiap detik dalam harinya.
Semua itu hanya pergantian dengan adil angka-angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 0
Tidak akan yang mainstream disana. Terasa biasa saja tulisannya. Hanya saja ditemukan letak seninya yaitu bentuk yanh berbeda dalam lengkungan sehingga bisa dibedakan angka-angka tadi.
Termuat dalam kalender apapun jenisnya angka-angka tersebut dengan rapi dan tidak tercecer. Runtut.
Damai sekali rasanya bisa bergilir secara tertib.
Dikatakan oleh manusia bahwa tiap-tial angka pada kalender mempunyai arti tersendiri bagi mereka. Entah perjalanan yang mengejutkan, gembira, biasa, datar, konyol, aneh bahkan yang sedih juga tak terlewat.
Dengan berbagai haluan takdir Tuhan semua akan lebih berarti dan dapat dimengerti. Tidak harus angka urutan pertama akan mengandung maksud gembira atau sengsara. Bukan itu takdir Tuhan untuk insanNya, namun semaunya yang beralasan bahwa mahlukNyalah yang meminta dan itu yang dibutuhkan. Bukanlah berdasarkan barisan Tuhan akan mampu menjawab bagaimana permintaan mahluknya.
Cukup ironis pula ini.
Letak tanggal yang tidak terduga akan terjadinya hal diluar perkiraan dan harapan juga bukan pilihan mahluk lemah seperti manusia. Bertemu dan saling berbagi kebahagiaan adalah tujuan utama Tuhan. Mungkin saja.
Tapi entah seperti apa Tuhan berencana dengan segala bentuk kuasa yang melekat pada keAgunganNya. Sungguh belum dimengerti.
Ini bukanlah masalah ikhlas, mau atau pasrah. Tetapi inu adalah persoalan bagaimana Tuhan merencanakan dan terjadi dikehendakNya hingga hambaNya tidak mendapatkan bocoran sedikitpun tentang rahasia tanggal sebagai catatan.
Entah dari mana saya akan memulai cerita ini, tapi itulah prolog yang mampu saya ketik di halaman pribadi saya blogger.
Begini, saya bukanlah orang yang ahli dalam rukyah, hilal, hisab ataupun yang lain semacam hala perhitungan tanggal masehi bahkankan qomariyah.
Saya hanya orang awam yang menjalankan part dari Tuhan yang telah diskenariokan.
Setiap orang bisa saja memilih angka yang tercantum pada kalender untuk memulai pekerjaan, harapan dan bertindak. Akan tetapi bukan itu hal yang sebenernya dituliskan Tuhan. Hasil adalah misteri yang selalu tidak terjangkau oleh pikiran manusia. Begitu maksimal dia menentukan planning keberhasilan dengan angka kalender yang telah diperhitungkan namun jangan heran jika semua meleset jauh dan melejit tinggi diluar perkiraan.
Keinginan di tanggal 1 adalah keberhasilan yang menjadi awal baik untuk membius keindahan selanjutnya tapi apa yang terjadi. Bisa dibayangkan semua bukan keberhasilan yang berarti melainkan sebaliknya.
Ketika rencana sebuah pertemuan di bulan-bulan sebelumnya dan semua itu nihil. Pertemuan terjadi di boelan Aguatus tahunnya masih teringat jelas yaitu 2-0-1-4.
Di Doea puloeh Agustus 2014.
Semua yang sering diimpikan lewat sosmed yaitu facebook adalah buktinya. Hampir satu tahun memang setelah menjalin persaudaraan kurang lebih september 2013.
Berdesirkan keinginan berdua untuk saling bertemu ternyata diletakkan Tuhan di angka doea puloeh satoe. Siapa yang meminta angka itu?
Tidak ada
Dan siapa yang merencanakan jauh-jauh tanggal dan diikuti bulannya?
Tidak ada
Apakah ini rahasia?
Iya. Tentu.
Sebuah rencana besar Tuhan untuk hambanya.
Di Doea Puloeh Satoe Agustus maka tercatatlah pertemuan pertama yang mengejutkan dan terasa tiada mungkin itu terjadi.
Nyata
#salamkertaslipatputih
#LNS
26 Agustus 2015
17.06
Semarang
Komentar
Posting Komentar